Bisakah Kau Mengurangi Gurauanmu?
Beberapa peristiwa telah terlewati.
Ku anggap itu gurauan semesta yang sedang menggoda hatiku.
Ya.
Hati ku.
Ia diberi gurauan akan ditinggalakan, naik lalu dijatuhkan, tergelepar lemas karena hati yang sudah tidak karuan.
Tapi masih saja Semesta memberikan gurauan yang tidak jauh berbeda.
Tapi.
Aneh.
Aku selalu menikmati gurauan Semesta. Aku tertawai diriku sendiri.
"Ya aampun sudah tertebak pasti akan begitu. Kenapa bisa sampai segininya sih?"
Aku tertawai hati yang berdarah-darah dan paru-paru yang sesak akibat gurauan Semesta.
Hingga akhirnya hati yang menjawab "bisa kah kau berhenti mentertawaiku? Aku lelah berdarah seperti ini"
Lalu otak menjawab keluhannya. "Kau yang memilih melayani gurauan itu. Kenapa kau yg marah jika aku tertawa. Kan aku sudah bilang apa yang akan terjadi. Tapi kau masih saja melayani gurauan itu"
Paru-paru masih berusaha untuk bernafas teratur lagi selagi otak dan hati adu argumentasi.
Namun semesta, bisa kah kali ini jangan bergurau, bergeraklah agak serius dengan ku. Atau carikan aku teman untuk bergurau bersama, agar aku tidak lagi jadi bahan gurauan mu.
Ku anggap itu gurauan semesta yang sedang menggoda hatiku.
Ya.
Hati ku.
Ia diberi gurauan akan ditinggalakan, naik lalu dijatuhkan, tergelepar lemas karena hati yang sudah tidak karuan.
Tapi masih saja Semesta memberikan gurauan yang tidak jauh berbeda.
Tapi.
Aneh.
Aku selalu menikmati gurauan Semesta. Aku tertawai diriku sendiri.
"Ya aampun sudah tertebak pasti akan begitu. Kenapa bisa sampai segininya sih?"
Aku tertawai hati yang berdarah-darah dan paru-paru yang sesak akibat gurauan Semesta.
Hingga akhirnya hati yang menjawab "bisa kah kau berhenti mentertawaiku? Aku lelah berdarah seperti ini"
Lalu otak menjawab keluhannya. "Kau yang memilih melayani gurauan itu. Kenapa kau yg marah jika aku tertawa. Kan aku sudah bilang apa yang akan terjadi. Tapi kau masih saja melayani gurauan itu"
Paru-paru masih berusaha untuk bernafas teratur lagi selagi otak dan hati adu argumentasi.
Namun semesta, bisa kah kali ini jangan bergurau, bergeraklah agak serius dengan ku. Atau carikan aku teman untuk bergurau bersama, agar aku tidak lagi jadi bahan gurauan mu.
Comments
Post a Comment