Realita Matahari
rasaku tak ingin beranjak dari selimut yang melindungiku dari dinginnya malam yg menusuk hebat.
namun lama kelamaan matahari menyinari dan memaksaku untuk kembali ke realitanya.
penat.
iya aku penat dngan realita matahari yang selalu konstan terjadi padaku.
Membuat penat, pekat, padat, dan
pengap.
aku ingin sembunyi di mimpi.
sementara saja.
untuk merasa sedikit nafas lega akan suatu rasa yang lepas dan bebas.
menyingkir sejenak dari realita matahari.
aku ingin mendekat ke ilusi mimpi.
lalu terbangun dengan realita embun
pagi yang menyejukan.
realita matahari kali ini membuatku lupa akan ilusi mimpi yang biasa ku rangkai sebelum merebahkan bahu.
namun lama kelamaan matahari menyinari dan memaksaku untuk kembali ke realitanya.
penat.
iya aku penat dngan realita matahari yang selalu konstan terjadi padaku.
Membuat penat, pekat, padat, dan
pengap.
aku ingin sembunyi di mimpi.
sementara saja.
untuk merasa sedikit nafas lega akan suatu rasa yang lepas dan bebas.
menyingkir sejenak dari realita matahari.
aku ingin mendekat ke ilusi mimpi.
lalu terbangun dengan realita embun
pagi yang menyejukan.
realita matahari kali ini membuatku lupa akan ilusi mimpi yang biasa ku rangkai sebelum merebahkan bahu.
Comments
Post a Comment